Pemimpin Dunia Kompak Mengecam Penembakan Massal di Moskow

By Admin


JAKARTA - Para pemimpin dunia mengecam penembakan maut yang menewaskan 60 orang dan melukai lebih dari 100 orang di Moskow, Rusia, Jumat (22/3).

Para penyerang mengenakan seragam kamuflase memasuki Crocus City Hall menjelang dimulainya sebuah konser rock, melepaskan tembakan, dan melemparkan granat atau bom pembakar.

Serangan tersebut diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS.

Dikutip dari AFP, berikut deret kecaman, ucapan belasungkawa, dan ungkapan solidaritas dari pemerintah di seluruh dunia terkait insiden ini:

Presiden Vladimir Putin berharap agar para korban yang terluka segera pulih dan menyampaikan terima kasih kepada para dokter. Hal ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Rusia Tatyana Golikova, pada Sabtu (23/3) setelah bertemu dengan Putin.

Putin belum memberikan komentar secara terbuka mengenai serangan tersebut.

Sementara itu, ajudan presiden Mykhailo Podolyak menyatakan Ukraina, yang tengah menghadapi serangan militer Rusia selama dua tahun terakhir, tidak ada hubungannya dengan serangan tersebut.

Direktorat intelijen utama kementerian pertahanan Ukraina menuding "serangan teroris di Moskow merupakan provokasi yang terencana dan disengaja oleh dinas khusus Rusia atas perintah Putin."

Ia juga menuduh tujuannya adalah untuk meningkatkan dan memperluas perang dengan Ukraina.

Juru bicara Farhan Haq mengatakan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (22/3) mengutuk "dengan sekeras-kerasnya serangan teroris hari ini."

Guterres menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan dan rakyat serta Pemerintah Federasi Rusia.

Dewan Keamanan PBB juga menyampaikan belasungkawa juga mendesak semua negara untuk bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Rusia dan pihak berwenang lainnya.

Tujuannya, meminta pertanggungjawaban para pelaku dan pendukung tindakan terorisme yang tercela ini dan menyeret mereka ke pengadilan.

"Para anggota Dewan Keamanan mengutuk dengan sangat keras serangan teroris yang keji dan pengecut ini," demikian pernyataan mereka.

Gedung Putih menyampaikan belasungkawa kepada para korban penembakan tersebut, dan mengatakan mereka sedang berusaha untuk mendapatkan lebih banyak informasi.

"Pikiran kami bersama para korban serangan penembakan yang mengerikan ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada para wartawan.

"Gambar-gambar itu sangat mengerikan dan sulit untuk dilihat," tambahnya.

Gedung Putih pun juga mengatakan bahwa AS telah memperingatkan pihak berwenang Rusia pada awal Maret tentang "serangan teroris yang direncanakan" yang mungkin menargetkan keramaian di Moskow.

Presiden Xi Jinping mengutuk keras serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada Putin.

Xi "menekankan bahwa Cina menentang segala bentuk terorisme, mengutuk keras serangan teroris dan dengan tegas mendukung upaya pemerintah Rusia untuk menjaga keamanan dan stabilitas nasionalnya."

Uni Eropa juga mengatakan mereka terkejut dengan serangan di Moskow tersebut.

"Uni Eropa mengutuk setiap serangan terhadap warga sipil. Pikiran kami bersama semua warga Rusia yang terkena dampaknya," kata seorang juru bicara Uni Eropa.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dirinya mengutuk keras serangan teroris yang diklaim oleh ISIS tersebut.

"Prancis menyatakan solidaritasnya dengan para korban, orang-orang yang mereka cintai, dan seluruh rakyat Rusia," kata istana.

Demikian juga dengan Kantor luar negeri Jerman yang menyatakan belasungkawa terhadap penembakan di Moskow.

Mereka juga menyebut gambar-gambar serangan mengerikan terhadap orang-orang tak berdosa di Crocus City Hall di Moskow sangat mengerikan. Menurutnya, latar belakang kejadian ini harus diselidiki dengan cepat.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyebut serangan itu sebagai tindakan terorisme yang keji.

"Kengerian pembantaian warga sipil tak berdosa di Moskow tidak dapat diterima," kata Meloni dalam sebuah pernyataan,

Ia juga menyatakan "solidaritas penuhnya dengan orang-orang yang terkena dampak beserta keluarga korban."

Sementara, Spanyol mengatakan mereka terkejut dengan serangan tersebut, dan mengatakan mereka mengutuk segala bentuk kekerasan.

"Solidaritas kami dengan para korban, keluarga mereka, dan rakyat Rusia," tulis kementerian luar negeri Spanyol di X. (*)